Newest Post
Sinopsis
Jeanne dan nona Ragnell pergi ke gereja untuk beribadah. Di sana, Jeanne mengakui dosanya di masa lalu. Setelah mengakui dosa, Jeanne bersinar dan mendengar suara Tuhan. Dosa apa yang dilakukan Jeanne masa lalu? Apa yang dikatakan Tuhan kepada Jeanne?
English:
Cleric: There is peace and salvation to be found in the Kingdom of
Heaven. All we need to do is pray for it. We must devote ourselves to prayer
until the time we may ascend to the Kingdom. Chapter 5:26 of the Holy book
teaches us how we may be saved through prayer. I shall repeat this verse now— “Wait
not for the blessing of the lord, but reach out to Him in prayer.”
Worshippers: “Wait not for the blessing of the lord, but reach out
to Him in prayer.”
Cleric: This is such a wonderful quote. Now come, let us bow our
heads in prayer.
Mikaela: YAWN!
Jeanne: Shush, Mikaela!
Mikaela: This Cleric is so stuffy. And I get such stiff shoulders
during sermons.
Jeanne: We have to be quiet inside the church.
Mikaela: It`s not like anybody can hear me. What`s the big deal?
Jeanne: That may be so…but God can hear us.
Mrs. Ragnell: Who are you speaking to, dear?
Jeanne: Oh, um, no-one. I`m sorry.
Mrs. Ragnell: It`s okay dear. If there`s something on your mind,
God is always willing to listen.
Jeanne: He is?
Mrs. Ragnell: Whatever troubles you have, I`m sure God can make you
feel better.
Jeanne: Maybe I should…speak to God…
Cleric: Anything you san in this booth stays between you and God,
my child. State your sins, and God will absolve you of them all. You don`t have
to say them out loud. Speak with your heart, and God will hear. Now, what is it
you would like to confess?
Jeanne: My sins… (I can`t even find the right words, my mind is all
jumbled up.)
Mikaela: It`s okay, Jeanne. You`ve been through so much. Remember,
you don`t have to say it out loud, but make sure you get it all out.
Jeanne: Mikaela…
Jeanne: Dear God, I have sinned. My sin… I let her die… I let my
sister die— I grew up in a small kingdom to the north. I was always a weak
child…and my sister, Mikaela, always had to look out for me. My sister was
strong and dependable. I really looked up to her. Whenever I`d get bullied by
the others, she`d always spring to my defense. And the she even joined the
royal knights! One day, I was praying in church, like I usually do. And then I
heard a voice… I`m sure it was your voice. The voice of God. I`d heard “voices”
before. “Voices” that don`t belong to people around me… But this was the first
time I`d ever heard your voice. You told me, “The enemy will set a trap and the
world will plunge into war.” You said, “The kingdom will perish.” My blood ran
cold. All I could feel was my heart pounding in my chest. My mind went blank.
I`d never experienced anything like that in my life. If there was a war
coming…what would that mean for Mikaela? She was a royal knight, sworn to
protect the kingdom. What would become of her? I ran as fast as my legs could
carry me, I had to tell the king! But I was turned away at the gate. They said
I spoke with the devil… That I was a heretic! They yelled at me and called me
all sorts of name and I got to scared… And then I didn`t do anything. I never
heard your voice again. I told myself that if probably never really was you to
begin with. But then a war did break out… So many people died… One of them… was
my sister. If only I had stood my ground that day… If only I weren`t such a
coward! Maybe I could have prevented the war. Maybe nobody had to lose their
loved ones. And maybe my sister…would still be alive… I`m…so sorry… I`m sorry,
I`m sorry, I`m sorry— I`m so useless! I couldn`t help anyone! I hate myself for
being such a coward!
Mikaela: No, Jeanne.
Jeanne: Mikaela… You heard what I said? But I wasn`t speaking out
loud…
Mikaela: Maybe it`s because you were praying to God. I heard you
with my heart. Jeanne, I`m proud of you. You can hear the voice of God! You
have such a gentle heart. I`m sure that`s why God chose you.
Jeanne: But I couldn`t save you—!
Mikaela: I don`t regret dying on the battlefield. Protecting the
kingdom means protecting the people who live in the kingdom. That includes you,
my sweet little sister. That`s why I have no regrets.
Jeanne: Oh Mikaela…
Mikaela: You have the power to save people, you just have to prove
it to them, right?
Jeanne: Okay! Thank you… Mikaela!
Mikaela: There there, good girl. Remember, I`m always on your side.
Jeanne: (She`s right. I have to look forward, not backward. I can't erase my past sins, but I can move on despite them.)
Cleric: Are you finished, child?
Jeanne: Yes, thank you.
Cleric: Then God has absolved you of your sins. Let us pray
together.
Jeanne: Dear God, please watch over us… Please guide us into the
future…
Mrs. Ragnell: Well now, don`t you look radiant?
Jeanne: Yes, I feel a little better. I can`t erase the past, but I
feel like I can move on.
Mrs. Ragnell: I`m glad to hear it. Humans are sinful by nature, but
God can always forgive us. I`m sure one day you will feel it too.
Jeanne: Do you really think so? I hope it`s true…
Mrs. Ragnell: Oh, child? Are you…glowing?
Jeanne: Huh? W-Woah! I really am glowing! This is just like what
happened back then…
Mikaela: Jeanne! Are you okay?
Jeanne: Mikaela…I heard the voice again… The voice of God…
Mikaela: Really? What did it say?
Indonesia:
Cleric: Ada
perdamaian dan keselamatan yang hanya ada di Surga. Yang harus kita lakukan
adalah berdoa agar mendapatkannya. Kita harus mengabdikan diri kita untuk
berdoa sampai tiba saatnya kita naik ke Kerajaan. Kitab suci bagian 5:26
mengajar kita cara selamat melalui berdoa. Akan kuulangi ayat ini—"Jangan
menunggu pertolongan Tuhan, tapi raihlah Dia dengan berdoa."
Penyembah:
"Jangan menunggu pertolongan Tuhan, tapi raihlah Dia dengan berdoa."
Cleric: Ini
adalah kata-kata yang sangat luar biasa. Sekarang mari kita tundukkan kepala
dan berdoa.
Mikaela:
(Menguap)
Jeanne:
Shuush, Mikaela!
Mikaela:
Cleric sangat kaku. Bahuku menjadi kaku selama ia khotbah.
Jeanne: Kita
harus tenang di dalam gereja.
Mikaela:
Tidak orang yang mendengarku. Bukankah seperti itu?
Jeanne:
Mungkin. Namun, Tuhan dapat mendengar kita.
Nona
Ragnell: Kepada siapa kau berbicara, Jeanne?
Jeanne: Oh,
tidak siapapun. Maaf.
Nona
Ragnell: Tidak masalah. Jika ada yang mengganggu pikiranmu, Tuhan akan selalu
mendengarmu.
Jeanne: Dia?
Nona Ragnell:
Apapun masalah yang kau punya, kuyakin Tuhan dapat membuatmu lebih baik.
Jeanne:
Mungkin aku harus...berbicara kepada Tuhan...
Cleric:
Hanya kau dan Tuhan saja yang tahu apa yang kaulakukan di sini, nak.
Nyatakanlah dosa-dosamu! Tuhan akan membebaskanmu dari dosa tersebut. Tidak
perlu berbicara keras-keras. Berbicaralah dengan hatimu,Tuhan akan
mendengarnya. Sekarang, apa yang ingin kau akui?
Jeanne:
Dosa-dosaku...(Aku tidak dapat menemukan kata yang tepat, pikiranku bercampur
aduk)
Mikaela:
Tidak masalah, Jeanne. Kau telah melalui semuanya. Ingat, kau tidak harus
mengatakannya dengan keras. Pastikan saja kau mengeluarkan semuanya.
Jeanne:
Mikaela...
Jeanne:
Wahai Tuhan! Aku telah berdosa. Dosaku... Aku membiarkannya mati... Aku
membiarkan kakakku mati-- Aku tinggal di sebuah kerajaan kecil di utara. Aku
sangatlah lemah dulu...Dan kakakku, Mikaela, selalu menjagaku. Kakakku sangat
kuat dan dapat diandalkan. Aku benar-benar mengaguminya. Setiap kali aku
dirundung, ia selalu ada untuk melindungiku. Kemudian, ia bergabung dengan
ksatria kerajaan! Suatu hari, aku sedang berdoa di gereja, seperti biasanya.
Aku mendengar sebuah suara... Kuyakin itu adalah suaramu. Suara dari Tuhan. Aku
mendengar "suara" sebelumnya. "Suara" tersebut tidak terdengar
oleh orang-orang sekelilingku... Namun, itu adalah pertama kali aku mendengar
suaramu. Kau memberitahuku, "Musuh akan memasang jebakan dan akan terjadi
perang." Kau berkata, "Kerajaan akan hancur." Darahku menjadi
dingin. Semua yang kurasakan adalah detakan jantungku yang begitu cepat.
Pikiranku jadi kosong. Aku belum pernah mengalami hal tersebut dalam hidupku.
Jika terjadi perang, apa yang akan dilakukan Mikaela? Dia seorang ksatria raja,
telah bersumpah untuk melindungi kerajaan. Akankah dia berperang? Aku lari sekencang-kencangnya,
aku harus beritahu raja! Namun, aku tidak diperbolehkan masuk kerajaan. Para
penjaga gerbang berkata bahwa aku berbicara dengan iblis, aku sesat! Mereka
membentakku dan memberi julukan yang buruk kepadaku. Aku pun sangat takut...
Aku jadi tidak melakukan apapun. Aku tidak pernah mendengar suaramu lagi. Aku
meyakini diriku bahwa hal tersebut pasti tidak mungkin terjadi. Namun, perang
tersebut terjadi. Banyak orang yang mati... Di antara mereka adalah kakakku.
Andai saja aku tidak goyah saat itu... Andai saja aku bukan seorang pengecut!
Mungkin aku dapat mencegah perang. Mungkin tidak akan ada yang kehilangan orang
tercinta. Dan mungkin kakakku...akan tetap hidup... Maaf...Maaf...Maaf...Aku
benar-benar minta maaf... Aku benar-benar tidak berguna! Aku tidak dapat
menolong siapapun! Aku benci diriku ini yang sangat pengecut!
Mikaela:
Tidak, Jeanne.
Jeanne:
Mikaela... Kau dengar apa yang kukatakan? Padahal aku tidak berbicara dengan
keras...
Mikaela:
Mungkin karena kau berdoa kepada Tuhan. Aku mendengarmu melalui hati. Jeanne,
aku bangga padamu. Kau dapat mendengar suara Tuhan. Kau memiliki hati yang
sangat lembut. Kuyakin itulah alasan Tuhan memilihmu.
Jeanne:
Namun, aku tidak dapat menyelamatkanmu!
Mikaela: Aku
tidak menyesal mati di medan perang. Melindungi kerajaan artinya melindungi
orang-orang yang hidup di dalam kerajaan. Itu juga termasuk dirimu, adikku yang
manis. Itulah mengapa aku tidak menyesal.
Jeanne:
Mikaela...
Mikaela: Kau
punya kekuatan untuk menyelamatkan orang. Kau hanya harus membuktikannya, kan?
Jeanne:
Okay! Terimakasih, Mikaela!
Mikaela:
Cup...cup...cup... Gadis baik. Ingatlah, aku selalu di sisimu.
Jeanne: (Dia
benar. Aku harus melihat ke depan, bukan ke belakang. Aku tidak dapat menghapus
dosa masa laluku, namun aku masih dapat menebusnya.)
Cleric: Kau
sudah selesai, nak?
Jeanne: Ya,
terimakasih.
Cleric:
Tuhan telah membebaskanmu dari dosa-dosamu. Mari doa bersama.
Jeanne:
Wahai Tuhan! Perhatikanlah kami! Bimbinglah kami ke masa depan.
Nona
Ragnell: Wow, Tidakkah kau terlihat begitu berseri?
Jeanne:
Yaaa, Aku merasa lebih baik. Aku tidak dapat menghapus masa lalu, namun kurasa
aku dapat terus maju.
Nona
Ragnell: Aku senang mendengarnya. Secara alamiah, manusia makhluk yang penuh
dosa. Namun, Tuhan selalu mengampuni kita. Kuyakin suatu hari kau akan
merasakannya.
Jeanne: Kau
berpikir begitu? Kuharap itu benar...
Nona
Ragnell: Oh, nak? Kau bercahaya?
Jeanne: Huh?
W-Woah! Aku benar-benar bercahaya! Ini seperti saat itu...
Mikaela:
Jeanne! Kau baik-baik saja?
Jeanne:
Mikaela...Aku mendengar suara itu lagi... Suara dari Tuhan.
Mikaela:
Benarkah? Apa yang Dia katakan?
Jeanne:
Camelot-- akan hancur nanti.
- Back to Home »
- Evertale Story »
- Chapter 8 - Child of God (Anak Tuhan)