Newest Post

// On :Senin, 02 Januari 2023

Sinopsis

Jeanne dan nona Ragnell pergi ke gereja untuk beribadah. Di sana, Jeanne mengakui dosanya di masa lalu. Setelah mengakui dosa, Jeanne bersinar dan mendengar suara Tuhan. Dosa apa yang dilakukan Jeanne masa lalu? Apa yang dikatakan Tuhan kepada Jeanne?

English:

Cleric: There is peace and salvation to be found in the Kingdom of Heaven. All we need to do is pray for it. We must devote ourselves to prayer until the time we may ascend to the Kingdom. Chapter 5:26 of the Holy book teaches us how we may be saved through prayer. I shall repeat this verse now— “Wait not for the blessing of the lord, but reach out to Him in prayer.”

Worshippers: “Wait not for the blessing of the lord, but reach out to Him in prayer.”

Cleric: This is such a wonderful quote. Now come, let us bow our heads in prayer.

Mikaela: YAWN!

Jeanne: Shush, Mikaela!

Mikaela: This Cleric is so stuffy. And I get such stiff shoulders during sermons.

Jeanne: We have to be quiet inside the church.

Mikaela: It`s not like anybody can hear me. What`s the big deal?

Jeanne: That may be so…but God can hear us.

Mrs. Ragnell: Who are you speaking to, dear?

Jeanne: Oh, um, no-one. I`m sorry.

Mrs. Ragnell: It`s okay dear. If there`s something on your mind, God is always willing to listen.

Jeanne: He is?

Mrs. Ragnell: Whatever troubles you have, I`m sure God can make you feel better.

Jeanne: Maybe I should…speak to God…

 

Cleric: Anything you san in this booth stays between you and God, my child. State your sins, and God will absolve you of them all. You don`t have to say them out loud. Speak with your heart, and God will hear. Now, what is it you would like to confess?

Jeanne: My sins… (I can`t even find the right words, my mind is all jumbled up.)

Mikaela: It`s okay, Jeanne. You`ve been through so much. Remember, you don`t have to say it out loud, but make sure you get it all out.

Jeanne: Mikaela…

Jeanne: Dear God, I have sinned. My sin… I let her die… I let my sister die— I grew up in a small kingdom to the north. I was always a weak child…and my sister, Mikaela, always had to look out for me. My sister was strong and dependable. I really looked up to her. Whenever I`d get bullied by the others, she`d always spring to my defense. And the she even joined the royal knights! One day, I was praying in church, like I usually do. And then I heard a voice… I`m sure it was your voice. The voice of God. I`d heard “voices” before. “Voices” that don`t belong to people around me… But this was the first time I`d ever heard your voice. You told me, “The enemy will set a trap and the world will plunge into war.” You said, “The kingdom will perish.” My blood ran cold. All I could feel was my heart pounding in my chest. My mind went blank. I`d never experienced anything like that in my life. If there was a war coming…what would that mean for Mikaela? She was a royal knight, sworn to protect the kingdom. What would become of her? I ran as fast as my legs could carry me, I had to tell the king! But I was turned away at the gate. They said I spoke with the devil… That I was a heretic! They yelled at me and called me all sorts of name and I got to scared… And then I didn`t do anything. I never heard your voice again. I told myself that if probably never really was you to begin with. But then a war did break out… So many people died… One of them… was my sister. If only I had stood my ground that day… If only I weren`t such a coward! Maybe I could have prevented the war. Maybe nobody had to lose their loved ones. And maybe my sister…would still be alive… I`m…so sorry… I`m sorry, I`m sorry, I`m sorry— I`m so useless! I couldn`t help anyone! I hate myself for being such a coward!

Mikaela: No, Jeanne.

Jeanne: Mikaela… You heard what I said? But I wasn`t speaking out loud…

Mikaela: Maybe it`s because you were praying to God. I heard you with my heart. Jeanne, I`m proud of you. You can hear the voice of God! You have such a gentle heart. I`m sure that`s why God chose you.

Jeanne: But I couldn`t save you—!

Mikaela: I don`t regret dying on the battlefield. Protecting the kingdom means protecting the people who live in the kingdom. That includes you, my sweet little sister. That`s why I have no regrets.

Jeanne: Oh Mikaela…

Mikaela: You have the power to save people, you just have to prove it to them, right?

Jeanne: Okay! Thank you… Mikaela!

Mikaela: There there, good girl. Remember, I`m always on your side.

Jeanne: (She`s right. I have to look forward, not backward. I can't erase my past sins, but I can move on despite them.)

 

Cleric: Are you finished, child?

Jeanne: Yes, thank you.

Cleric: Then God has absolved you of your sins. Let us pray together.

Jeanne: Dear God, please watch over us… Please guide us into the future…

 

Mrs. Ragnell: Well now, don`t you look radiant?

Jeanne: Yes, I feel a little better. I can`t erase the past, but I feel like I can move on.

Mrs. Ragnell: I`m glad to hear it. Humans are sinful by nature, but God can always forgive us. I`m sure one day you will feel it too.

Jeanne: Do you really think so? I hope it`s true…

Mrs. Ragnell: Oh, child? Are you…glowing?

Jeanne: Huh? W-Woah! I really am glowing! This is just like what happened back then…

Mikaela: Jeanne! Are you okay?

Jeanne: Mikaela…I heard the voice again… The voice of God…

Mikaela: Really? What did it say?

Jeanne: Camelot— is going to be destroyed soon.

Indonesia:

Cleric: Ada perdamaian dan keselamatan yang hanya ada di Surga. Yang harus kita lakukan adalah berdoa agar mendapatkannya. Kita harus mengabdikan diri kita untuk berdoa sampai tiba saatnya kita naik ke Kerajaan. Kitab suci bagian 5:26 mengajar kita cara selamat melalui berdoa. Akan kuulangi ayat ini—"Jangan menunggu pertolongan Tuhan, tapi raihlah Dia dengan berdoa."

Penyembah: "Jangan menunggu pertolongan Tuhan, tapi raihlah Dia dengan berdoa."

Cleric: Ini adalah kata-kata yang sangat luar biasa. Sekarang mari kita tundukkan kepala dan berdoa.

Mikaela: (Menguap)

Jeanne: Shuush, Mikaela!

Mikaela: Cleric sangat kaku. Bahuku menjadi kaku selama ia khotbah.

Jeanne: Kita harus tenang di dalam gereja.

Mikaela: Tidak orang yang mendengarku. Bukankah seperti itu?

Jeanne: Mungkin. Namun, Tuhan dapat mendengar kita.

Nona Ragnell: Kepada siapa kau berbicara, Jeanne?

Jeanne: Oh, tidak siapapun. Maaf.

Nona Ragnell: Tidak masalah. Jika ada yang mengganggu pikiranmu, Tuhan akan selalu mendengarmu.

Jeanne: Dia?

Nona Ragnell: Apapun masalah yang kau punya, kuyakin Tuhan dapat membuatmu lebih baik.

Jeanne: Mungkin aku harus...berbicara kepada Tuhan...

 

Cleric: Hanya kau dan Tuhan saja yang tahu apa yang kaulakukan di sini, nak. Nyatakanlah dosa-dosamu! Tuhan akan membebaskanmu dari dosa tersebut. Tidak perlu berbicara keras-keras. Berbicaralah dengan hatimu,Tuhan akan mendengarnya. Sekarang, apa yang ingin kau akui?

Jeanne: Dosa-dosaku...(Aku tidak dapat menemukan kata yang tepat, pikiranku bercampur aduk)

Mikaela: Tidak masalah, Jeanne. Kau telah melalui semuanya. Ingat, kau tidak harus mengatakannya dengan keras. Pastikan saja kau mengeluarkan semuanya.

Jeanne: Mikaela...

 

Jeanne: Wahai Tuhan! Aku telah berdosa. Dosaku... Aku membiarkannya mati... Aku membiarkan kakakku mati-- Aku tinggal di sebuah kerajaan kecil di utara. Aku sangatlah lemah dulu...Dan kakakku, Mikaela, selalu menjagaku. Kakakku sangat kuat dan dapat diandalkan. Aku benar-benar mengaguminya. Setiap kali aku dirundung, ia selalu ada untuk melindungiku. Kemudian, ia bergabung dengan ksatria kerajaan! Suatu hari, aku sedang berdoa di gereja, seperti biasanya. Aku mendengar sebuah suara... Kuyakin itu adalah suaramu. Suara dari Tuhan. Aku mendengar "suara" sebelumnya. "Suara" tersebut tidak terdengar oleh orang-orang sekelilingku... Namun, itu adalah pertama kali aku mendengar suaramu. Kau memberitahuku, "Musuh akan memasang jebakan dan akan terjadi perang." Kau berkata, "Kerajaan akan hancur." Darahku menjadi dingin. Semua yang kurasakan adalah detakan jantungku yang begitu cepat. Pikiranku jadi kosong. Aku belum pernah mengalami hal tersebut dalam hidupku. Jika terjadi perang, apa yang akan dilakukan Mikaela? Dia seorang ksatria raja, telah bersumpah untuk melindungi kerajaan. Akankah dia berperang? Aku lari sekencang-kencangnya, aku harus beritahu raja! Namun, aku tidak diperbolehkan masuk kerajaan. Para penjaga gerbang berkata bahwa aku berbicara dengan iblis, aku sesat! Mereka membentakku dan memberi julukan yang buruk kepadaku. Aku pun sangat takut... Aku jadi tidak melakukan apapun. Aku tidak pernah mendengar suaramu lagi. Aku meyakini diriku bahwa hal tersebut pasti tidak mungkin terjadi. Namun, perang tersebut terjadi. Banyak orang yang mati... Di antara mereka adalah kakakku. Andai saja aku tidak goyah saat itu... Andai saja aku bukan seorang pengecut! Mungkin aku dapat mencegah perang. Mungkin tidak akan ada yang kehilangan orang tercinta. Dan mungkin kakakku...akan tetap hidup... Maaf...Maaf...Maaf...Aku benar-benar minta maaf... Aku benar-benar tidak berguna! Aku tidak dapat menolong siapapun! Aku benci diriku ini yang sangat pengecut!

Mikaela: Tidak, Jeanne.

Jeanne: Mikaela... Kau dengar apa yang kukatakan? Padahal aku tidak berbicara dengan keras...

Mikaela: Mungkin karena kau berdoa kepada Tuhan. Aku mendengarmu melalui hati. Jeanne, aku bangga padamu. Kau dapat mendengar suara Tuhan. Kau memiliki hati yang sangat lembut. Kuyakin itulah alasan Tuhan memilihmu.

Jeanne: Namun, aku tidak dapat menyelamatkanmu!

Mikaela: Aku tidak menyesal mati di medan perang. Melindungi kerajaan artinya melindungi orang-orang yang hidup di dalam kerajaan. Itu juga termasuk dirimu, adikku yang manis. Itulah mengapa aku tidak menyesal.

Jeanne: Mikaela...

Mikaela: Kau punya kekuatan untuk menyelamatkan orang. Kau hanya harus membuktikannya, kan?

Jeanne: Okay! Terimakasih, Mikaela!

Mikaela: Cup...cup...cup... Gadis baik. Ingatlah, aku selalu di sisimu.

Jeanne: (Dia benar. Aku harus melihat ke depan, bukan ke belakang. Aku tidak dapat menghapus dosa masa laluku, namun aku masih dapat menebusnya.)

 

Cleric: Kau sudah selesai, nak?

Jeanne: Ya, terimakasih.

Cleric: Tuhan telah membebaskanmu dari dosa-dosamu. Mari doa bersama.

Jeanne: Wahai Tuhan! Perhatikanlah kami! Bimbinglah kami ke masa depan.

 

Nona Ragnell: Wow, Tidakkah kau terlihat begitu berseri?

Jeanne: Yaaa, Aku merasa lebih baik. Aku tidak dapat menghapus masa lalu, namun kurasa aku dapat terus maju.

Nona Ragnell: Aku senang mendengarnya. Secara alamiah, manusia makhluk yang penuh dosa. Namun, Tuhan selalu mengampuni kita. Kuyakin suatu hari kau akan merasakannya.

Jeanne: Kau berpikir begitu? Kuharap itu benar...

Nona Ragnell: Oh, nak? Kau bercahaya?

Jeanne: Huh? W-Woah! Aku benar-benar bercahaya! Ini seperti saat itu...

Mikaela: Jeanne! Kau baik-baik saja?

Jeanne: Mikaela...Aku mendengar suara itu lagi... Suara dari Tuhan.

Mikaela: Benarkah? Apa yang Dia katakan?

Jeanne: Camelot-- akan hancur nanti.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © Gaming Translation //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //