Newest Post
-
Daftar Isi
- English
- Indonesia
- Chapter 2
- Daftar semua chapter
English
_____Avalon. The wandering isle, kept adrift at sea by the eternal hopes and dreams of heroes. I wonder if they truly understand. What it means to have a dream fulfilled? That they will be bound by fate to their crime and punishment?
????: “I want to have it all. I want power.”
Young Girl: “Ah, power. You must know what happens to people when
they possess it?”
Old Man: “You think I am not worthy of great power? Well I don`t
care what you think! I am on a quest for power. And I now stand before you,
here on the Isle of Avalon. So now, fair maiden, I beseech thee! Grant me to
power I so desire!”
You Girl: “You certainly talk the talk, I should have expected as much from mankind.”
Old Man: “I am no mere man, I am king. I possess desires far
greater than any other.”
You Girl: “Well then, your Majesty, what use could you possibly
have for even more power?”
Old Man: “Isn`t it obvious? I want
it all. Anything and everything that exists on this earth. All that I have
loved and lost. I want it all. I`ll start by unifying the world under my rule!
I want the whole world to be at peace.”
Young Girl: “Peace, huh? Peace is
forever just out of reach. And what price would you pay to obtain this eternal
“peace”?”
Old Man: “Hahaha! Strike me down
with a curse if you will, for I shall do whatever it takes! I`ll say it again:
I want peace. I want a world where everyone can eat and drink and be merry.
Fair maiden of Avalon. You`d do well to not look down upon mankind.”
Young Girl: “Dooming himself for the good of his people. A king sure does act nobly.”
Old Man: “So you do understand, o pure maiden Le Fay, the Witch of
Avalon.”
Le Fay: “Hehe… This should be fun.
All right, a curse it shall be. O king of “Mankind”. Go on then, take a bite.”
Velsa: “You`re not normally one to
smirk like that.”
Le Fay: “Hmm?”
Velsa: “You were smiling just now,
weren`t you?”
Le Fay: “I guess I was smiling. I
was remembering something. I wonder… Have they paid the price by now? Was the
curse worth it in the end?”
I can hear water. Drip…drip… The
droplets fall onto my cheek… They tickle.
Finn: “Is that rain?”
Merlin:” Ooh! Hello there! You
finally noticed the water! Hey, what`s with the strange face? Cute girl got
your heart a’pumpin? Well, that`s healthy for a young man! I am quite the
beauty, after all.”
Finn: “Oh, uh… (She sure is bubbly.)
Hey, do you know where we are? Looks to be some sort of cave…”
Merlin: “I take it you`re lost, good
sir. Bonked your head, maybe? Memory loss? Any injuries? Oh you poor, poor
thing!”
Finn: “Injuries? I don`t feel
injured. But I don`t know I got there, so I guess that means.”
Merlin: “Well, you did just wake up.
Your brain`s all a jumble, so best not think too much”
Finn: (Right, my brain`s not at its
best right after waking up. I suppose the best thing to do right now is to get
a grasp of the situation…). “By the way, why are you here?”
Merlin: “Why am I here? Well…uh… I hear
snoring! Yes, I heard you snoring. I`m lost too. I was trying to find my way
home when I heard this loud snoring. And when I came looking in the cave, there
you were, sound asleep!”
Finn: “I was asleep in this cave?”
Merlin: “Yep yep! That`s it. I tried
shaking you, but you wouldn`t wake up. So I thought I`d stick around. Imagine
if a monster got to you!”
Finn: “Ah, so that`s why you were so
close. I suppose I ought to thank you for keeping watch over me while I slept.”
Merlin: “No problem, It`s always good
to be charitable! Ahahaha! That`s right, win him over…”
Finn: “What`s that?”
Merlin: “Oh no, I didn`t say
anything! Don`t mind me at all!”
Finn: “Uh, right” (I`m sure she said
something just now. Win… Something?)
Grrrr…
Merlin: “Oh my! Good sir, was that
you stomach just now?”
Finn: “Well, I haven`t eaten in a
while, but that wasn`t my stomach”
Merlin: “It`s okay. It`s just the
two of us here! You don`t need to feel shy or anything”
Grrrr…
Merlin: “Aha! See? You really are
hungry!”
Grrr,,,rrr…grrr…
Merlin: “Wow, your stomach sure can make noise! Almost sounds like a monster”
Finn: “It is a monster!”
Monster: “Groooargh!”
Merlin: “Eeeek! A monster!!!”Finn: “Stay back, I`ll handle this!”
Merlin: “Save me, good sir!”
Finn: “I think we`re safe for now”
Merlin: “Wow, look at you! I knew
you`d be strong”
Finn: “You knew?”
Merlin: “Oh, don`t mind me! I didn`t
say anything. We`d better get out of here before more monsters show up. I`ll
show you to town!”
Merlin: “Eck. Well You see. What I
meant to say is… It was a metaphor. It`s a dark path we walk in life, and
humans are always prone to stumbling. So really, aren`t we all just a little
bit lost?”
Finn: “Uh… I don`t quite follow”
Merlin: “Ugh, let me spell it out
for you. Town! I show! I help you! Everything A-OK! I`m already doing so much
for you, and you want more? Don`t be greedy, good sir.”
Finn: “Oh, uh… I`m sorry?” (Somehow
I`m the one apologizing…)
Merlin: “Great! I`m glad we agree.
Now follow me!”
Indonesia
_____Avalon. Pulau pengembara, tetap
terapung di lautan dengan harapan-harapan abadi dan mimpi-mimpi para pahlawan.
Aku takjub jika mereka benar-benar paham. Apakah pulau itu memiliki sebuah
mimpi yang terkabul? Akankah mereka terikat dengan kejahatan dan hukuman
mereka?
????: "Aku ingin memiliki segalanya.
Aku ingin kekuatan."
Gadis muda: "Ah... kekuatan. Tahukah
kau apa yang terjadi pada seseorang ketika mereka memilikinya?"
Pria tua: "Kau pikir aku tidak layak
mendapatkannya? Baiklah. Aku tidak peduli apa yang kau pikirkan! Aku sedang
mencari kekuatan. Aku ada di sini sebelum Kamu, di pulau Avalon. Kini, wahai
gadis suci! Aku mohon kepadamu! Anugerahkanlah aku sebuah kekuatan. Aku sangat
menginginkannya!"
Gadis muda: "Kau hanya berbicara saja,
aku seharusnya berharap banyak dari manusia"
Pria tua: "Aku bukanlah manusia biasa,
aku adalah raja. Aku memiliki banyak keinginan yang lebih besar dari yang
lain"
Gadis muda: "Baik yang mulia! Untuk
apa Kau menginginkan banyak kekuatan?"
Pria tua: "Bukankah sudah jelas? "Aku ingin segalanya. Apapun
dan segalanya yang ada di bumi ini. Segala yang kucintai dan yang telah hilang.
Aku ingin segalanya. Aku akan menyatukan dunia di bawah kendaliku! Aku ingin
perdamaian di dunia ini."
Gadis muda: "Perdamaian? Perdamaian selamanya tidak akan tercapai.
Lagipula, berapa harga yang harus dibayar untuk mendapatkan perdamaian
abadi?"
Pria tua: "Hahaha! Berikan aku kutukan jika kamu mau, Aku akan
melakukan apapun. Kukatakan sekali lagi. Aku ingin perdamaian. Aku ingin dunia
yang mana setiap orang bisa makan, minum, dan ceria. Gadis suci Avalon. Kau
sebaiknya jangan meremehkan umat manusia"
Gadis muda: "Menghancurkan dirinya sendiri untuk kebaikan
orang-orang. Seorang raja yang bertindak mulia!"
Pria tua: "Jadi kau paham, wahai gadis suci Lefay! Sang penyihir
Avalon"
Le Fay: "Hehe.. Ini akan menyenangkan Baiklah, kutukan akan terjadi
Wahai raja “Umat manusia”. Ayo, makanlah!"
Velsa: "Biasanya kau tidak seringai seperti itu"
Le Fay: "Hmm?"
Velsa: "Kau baru saja tersenyum, benarkan?"
Le Fay: "Kurasa aku baru saja tersenyum. Aku jadi teringat sesuatu.
Aku takjub. Sudahkah mereka membayar harganya kini? Apakah pada akhirnya
kutukan itu sepadan?"
Aku bisa mendengar suara air Tik...Tik.... Tetesan air jatuh ke atas
pipiku. Mereka menggelitik
Finn: "Apakah ini hujan?"
Merlin: " Ohh! Halo! Kau akhirnya terbangun karena air! Hey.
Mengapa ekspresimu aneh begitu? Gadis imut ini membuat hatimu berdebar? Tidak
masalah. Itu hal yang wajar bagi anak muda! Bagaimana pun, aku ini sangat
cantik."
Finn: "Oh, uh... (Dia benar-benar ceria) Hey. Apakah kamu tahu di
mana kita berada? Ini terlihat seperti sebuah gua..."
Merlin: "Aku kira kau tersesat Atau kepalamu terbentur, mungkin?
Hilang ingatan? Atau cedera? Oh... Kau sangat malang"
Finn: "Cedera? Aku tidak merasa cidera. Aku tidak tahu apapun, jadi
kukira itu maksudnya"
Merlin: "Owh... Kau baru saja bangun. Pikiranmu pasti sedang
bercampur aduk, jadi lebih baik jangan terlalu banyak berpikir"
Finn: (Benar. Pikiranku sedang tidak baik-baik saja setelah bangun.
Seharusnya, hal terbaik yang kulakukan adalah memahami situasinya...)
"Ngomong-ngomong, kenapa kau di sini?"
Merlin: "Mengapa aku di sini?" Uh.... Aku mendengar dengkuran!
Yaa... Aku mendengarmu mendengkur. Aku tersesat juga. Aku sedang mencari jalan
ke rumahku ketika aku mendengar suara dengkuran keras ini. Dan ketika
kuhampiri, ternyata ada kau sedang tertidur!"
Finn: "Aku tertidur di dalam gua?"
Merlin: "Yaa yaa! Itu benar. Aku coba membangunkanmu, namun kau
tidak juga bangun. Jadi, kupikir aku harus di sini dahulu. Bayangkan jika
seekor monster menemukanmu!"
Finn: "Ah, jadi itu alasannya mengapa kau begitu dekat. Kupikir aku
harus berterimakasih karena kau sudah mengawasiku ketika tidur."
Merlin: "Tidak masalah! Sudah seharusnya kita saling
tolong-menolong. Hahaha! Benar, menangkan dia..."
Finn: "Maksudnya?"
Merlin: "Oh tidak, aku tidak mengatakan apapun! Hiraukan
saja!"
Finn: "Uh, okay" (Aku yakin ia mengatakan sesuatu barusan.
Seperti... Menang?)
Grrr...
Merlin: "Waw! Hey. Apakah itu dari perutmu?"
Finn: "Yaa. Aku memang belum makan, namun itu bukan suara
perutku."
Merlin: "Tidak masalah! Hanya ada kita berdua di sini! Kau tidak
perlu merasa malu atau apapun."
Grrr...
Merlin: "Aha! Lihat? Kau benar-benar lapar!"
Grr...rrr...grr...
Merlin: "Waw, suara perutmu sangat heboh! Mirip seperti suara
monster."
Finn: "Itu memang suara monster!"
Monster: "Groooargh!"
Merlin: "Eeeek! Monster!!!"
Finn: "Ke marilah! Aku akan menanganinya!"
Merlin: "Selamat aku wahai tuan!"
Finn: "Kupikir kita aman sekarang"
Merlin: "Wow lihatlah dirimu! Aku sudah tahu bahwa kamu kuat"
Finn: "Kau sudah tahu?"
Merlin: "Oh, hiraukan saja! "Oh tidak, aku tidak mengatakan
apapun! Lebih baik kita keluar dari sini sebelum monster yang lain juga
menampakkan dirinya. Aku akan menunjukkanmu jalan ke kota!"
Finn: "Ide bagus... Tunggu sebentar! Kupikir kau tadi berkata bahwa
kau juga tersesat? Bagaimana bisa kau tahu jalan menuju kota?
Merlin: "Eck. Baik lihatlah. Apa yang kumaksud adalah.... Itu
adalah sebuah metafora. Tempat di sini sangat gelap dan orang-orang rentan
tersandung. Jadi, bukankah kita hanya sedkiti tersesat?"
Finn: "Uh... Aku tidak cukup paham"
Merlin: "Ugh, biar kuulangi lagi kepadamu! Kota! Aku menunjukkan!
Aku menolongmu! Semuanya baik-baik saja! Aku sudah melakukan banyak hal
untukmu, dan kau ingin lebih? Jangan tamak tuan!"
Finn: "Oh, uh... Maaf" (Bagaimanapun, aku selalu minta
maaf...)
Merlin: "Bagus! Aku senang kita setuju. Sekarang ikuti aku!"
Finn: "Ke sana dia pergi. Gadis yang sangat aneh. Yah... Tidak ada
gunanya diam saja. Lihat saja ke mana ia membawaku."
- Back to Home »
- Evertale Story »
- Chapter 1 - Where Sin Was Born (Di mana suatu Dosa Dilahirkan)